CERITA SEX - Perkenalkan nama saya David sekarang aku udah bekerja di perusahaan swasta ya lumayan kalau soal gaji bisa buat jajan dan jalan sama pacar, dulu aku juga sudah mempunyai pacar tapi entah sebab apa mantanku Orlin tiba tiba memutuskan aku begitu saja, dan sekarang aku berhubungan dengan Reni wanita cantik sekota denganku, kalau orlin dulu beda kota jadi kalau apel meski jauh jauh hari aku mempersiapkan.
Sudah hampir satu tahun aku berhubungan dengan orlin dari kisah dewasa mesum bersama dia, dan pada akhirnya tiba tiba orlin sikapnya berubah memutuskan saya dan katanya mau menikah dengan kekasih pilihan ortunya, tapi belum sempat ke jenjang pernikahan, calon suami orlin di ketahui bukan seorang pengusaha sukses tapi penipu, lupakan curhatku dengan mantanku.
Hari ini saya menunggu Reni di depan kantornya, sebab dia bekerja di perusahaan yang berbeda denganku. Di cafe itu saya dapat melihat kalau Reni keluar dari kantornya. Dari balik kaca saya melihatnya setelah setengah jam saya menunggu, kulihat Reni bergegas masuk kedalam cafe tersebut. Dia tersenyum padsaya dan berkata
” Lama nunggunya …maaf ya…” Kata Reni padaku.
Akupun menjawab ” Kok telat katanya pulang agak siangan ..” Dia memegang tanganku dan berkata
” Tadi ada rapat kilat sayang…” Kamipun langsung menyantap makanan yang kami pesan, begitu manis dan baik Reni ini.
Walau belum genap 2 bulan hubunganku, tapi saya tahu kalau dia gadis baik-baik. Sebab selama berhubungan denganku saja dia tak pernah mau di ajak melakukan hubungan mesum.
Paling kami hanya berciuman mesra. Walaupun seorang laki-laki yang pernah melakukan hal itu tapi saya dapat menahannya selama ini, mungkin sebab saya tak lagi mengukur hubungan serius dari cara seseorang pernah melakukan hubungan dewasa. Tapi belum lagi menginjak 3 bulan hubunganku, akhirnya ada sesuatu yang tak saya duga sebelumnya.
Saya menyelingkuhi Reni, gadis indah yang selama ini setia dan begitu perhatiannya padaku. Apa mungkin sebab dengannya saya tak pernah melakukan hubungan dewasa, hingga saya dengan gampangnya melakukan perselingkuhan itu. Cerita itu bermula ketika minggu lalu, saya mendapat telpon dari Orlin si mantan, sebenarnya saya telah tak pernah mengangkatnya tapi hari itu.
Saya mengangkat telpon dari Orlin si mantan, dan dia ingin bertemu denganku sebab dia ada di kota ini. Dengan mengendarai mobilku, sepulang dari rumah Reni saya bilang kalau saya ada keperluan, dan tak lama di rumahnya. Dengan senyum yang biasa menghiasi wajahnya Reni mengantarku sampai di depan rumahnya. Padahal waktu itu saya terus ke tempat janjian dengan Orlin, mantanku.
Seperti yang telah di tentukan kami bertemu di sebuah cafe, ketika saya sampai saya telah dapat melihat Orlin si mantan duduk sendirian di cafe itu. Langsung saja saya mengahmpiri dan berkata
” Telah lama nunggunya… ” Diapun menjawab singkat
” Baru saja… ” Katanya sambil menunduk, mungkin dia tak berani memandang wajahku.
Di sana saya melihat wajah Orlin si mantan yang semakin kurus saja.
Mungkin sebab rasa simpatiku itu, saya menurut saja ketika dia bilang dia mau ke rumahku. Sebenarnya saya telah mempunyai sebuah rumah minimalis yang saya hasilkan sendiri dari hasil pekerjaanku. Dan Orlin si mantan memang telah mengetahui hal itu, kamipun sampai di rumahku. Di sana saya langsung masuk dalam kamar untuk berganti baju, meski Orlin masih berada di ruang tamu.
Di saat saya keluar terlihat Orlin si mantan melihat ke arahku.
” Maaf..David..saya telah membuatmu kecewa..” Katanya dengan muka sedihnya
” Tenanglah Lin..saya benar-benar melupakan hal itu kok…” Tapi dengan tiba-tiba Orlin si mantan memeluk tubuhku, dengan eratnya dia dekap tubuhku.
Saat itu juga saya membalas pelukannya dan tangankupun membelai rambutnya seperti kami masih pacaran dulu.
Dengan muka sedihnya Orlin menengadah dan menatapku deangan tatapan yang sulit saya gambarkan. Namun yang pasti saat itu kami langsung berciuman, kami saling melumat bibir kami masing-masing. Malah lidah Orlin si mantan menjulur bermain di dalam mulutku.
Dengan begitu lihainya sebab telah biasa saya dengannya melakukan hal ini, Orlin membuka bajuku tapi masih dengan bibir di kulum.
Saat itulah saya telah tak lagi memakai baju. Dengan pelan tapi pasti Orlin si mantan merosot di depanku, hingga dia berada pas di depan kontolku yang masih lemas. Dan dengan lahapnya dia masukkan kontolku kedalam mulutnya, dia kulum dan di lumatnya kontolku. Bahkan ketika kontol itu telah menggeliat membesar dan semakin tegang, Orlin langsung bermain dengan tangannya.3
Dengan lembut dia kocok kontolku dengan menggunakan tangannya, sesekali dia kulum lagi dan dia hisap sampai mulutnya menyedot keras kontol itu hingga saya mendesah panjang
”ouuggghhhh… ooouugghh… ooouugghhh… aaaagghh…aaagghh…
E..nak…Lin..terus…Lin….ooouuuggghh… ” Mata saya telah terpejam menikmati permainan mulut Orlin, bahkan saya tak dapat menahan keseimbangan kakiku.
Di saat itulah saya terjatuh dan duduk di kursi panjang ruang tamu itu. Orlin si
mantan membuka bajunya sambil terus menatapku dengan penuh nafsu. Ketika bajunya telah terbuka kembali dia melumat kontolku dalam mulutnya
” Su..dah …Lin…saya telah..tidak..ta..han..lagi..ooouugghh…
aaagghhh….aaagghh…. ” saya tarik tubuh bugil Orlin hingga dia menindihku.
Sebab telah biasa kami melakukan hubungan dewasa selama ini, diapun dengan lihainya menggoyang tubuhku dari atas . Bagai penunggang kuda Orlin menghentak-hentakan kontolnya padaku.
” Oouugghh…aaggh..aaghhh…aaaggghhh…aaagghh…aaagghh..ya..ya..ya…” Begitu terus Orlin mendesah, bahkan sesekali dia memutar pantatnya di atas kontolku.
Di saat seperti itu saya telah tak dapat menahannya.
” Aaaauuugghhh…..oouugghh…aaagghh…aku..nggak..ku..at..Lin…oouugghh… ” Kemudian saya balik tubuh Orlin yang berada di atasku.
Dengan sekuat tenaga saya tancapkan kontolku dan menggoyangnya dengan penuh semangat
” Aaaauuuwww…Mas…Lin…am..su..dah…aaaagghhh… ” Dia merengkuh tubuhku dengan eratnya.
Akupun mencapai klimaks seperti yang baru saja Orlin si mantan alami, dengan menekan kontolku lebih dalam dan Aaaaagghhhh semua tumpah dalam vagina Orlin. Diapun memejamkan mata sambil terus mendekap tubuhku.
Kemudian saya terkulai dan lunglai di sampingnya. Dengan penuh mesra Orlin memeluk tubuhku, malam itu dia menginap di rumahku, bahkan kami sering melakukannya.
Walau hal itu tak bisa saya hindari, tapi sungguh saya takut kalau sampai Reni mengetahui perbuatanku. Dan hingga saat ini dia belum mengetahuinya, sebab saya simpan rapat tentang hal ini.
Tapi saya tahu kalau Orlin mengetahui hiubunganku dengan Reni, sebab itu selama ini dia tak pernah menuntut apapun dariku. Walau sekarang dia yang lebih sering ke sini untuk menemuiku.